Posted in

Menteri Investasi Rosan Roeslani Paparkan Hasil Pertemuan Delegasi Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Strategis

Rosan Roeslani memaparkan hasil pertemuan dengan delegasi Rusia dalam video yang dirilis di kanal YouTube Sekretariat Presiden, 20 November 2025.

JAKARTA, ArtistikNews.com Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, memaparkan hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan delegasi AFK Sistema PAO, perusahaan konglomerasi besar asal Rusia. Ia menyampaikan keterangannya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/11/2025).

Pertemuan tersebut membuka peluang kerja sama di sejumlah sektor strategis, mulai dari kesehatan, transportasi, hingga pengembangan sumber daya manusia.

Rosan menjelaskan bahwa kunjungan AFK Sistema merupakan langkah awal dalam memperkuat masuknya investasi asing yang mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional. Dengan demikian, pemerintah optimistis kolaborasi ini dapat mempercepat transformasi sektor industri di Indonesia.

“Delegasi Rusia menunjukkan ketertarikan pada beberapa sektor, terutama kesehatan, obat-obatan, transportasi ramah lingkungan, serta pendidikan. Pembicaraan ini memang masih tahap awal, namun potensinya cukup besar bagi pengembangan industri nasional,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, AFK Sistema membuka peluang kerja sama dengan BUMN farmasi seperti Biofarma dan Kimia Farma. Kolaborasi itu diyakini dapat memperkuat kapasitas produksi obat nasional serta meningkatkan akses masyarakat terhadap obat dengan harga terjangkau.

“Kami melihat potensi besar untuk memperkuat produksi obat dan memperluas akses obat yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” kata Rosan.

Selain sektor kesehatan, AFK Sistema sedang mengkaji investasi pembangunan kapal listrik berkapasitas besar untuk mendukung konektivitas antarpulau.

“Mereka tertarik mengembangkan kapal listrik yang relevan dengan karakter geografis Indonesia,” tutur Rosan.

AFK Sistema juga melihat potensi pasar besar di industri perhotelan dan hospitality. Bahkan, perusahaan itu membuka kemungkinan kolaborasi pendidikan, termasuk pengiriman pengajar bahasa Rusia untuk perguruan tinggi di Indonesia.

Rosan menegaskan bahwa seluruh pembahasan masih berada pada tahap awal.

“Pemerintah terus membuka ruang kolaborasi yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa peluang kerja sama tersebut selaras dengan agenda pemerintah dalam memperkuat hilirisasi, percepatan transfer teknologi, serta pembukaan lapangan kerja.

“Setiap investasi harus memberi nilai tambah bagi ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing industri,” jelasnya.

Pemerintah akan terus mengadakan komunikasi teknis dengan delegasi Rusia sebelum masuk ke tahap keputusan final.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *