
LEBAK, ArtistikNews.com Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakkan Pembaharu Rakyat Banten atau yang lebih dikenal dengan sebutan LSM Gapura Banten menyoal tentang warga Leuwidamar yang dipatuk ular berbisa hingga meninggal dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan langkah konkret berupa audiensi dan/atau rapat dengar pendapat dengan dinas kesehatan Kitaabupaten Lebak dan jajaran Puskesmas Leuwidamar. Jumat (7/3/2025).
Kepala Dinas kesehatan tidak hadir pada acara audiensi tersebut, dan diwakili oleh sekretaris dinas dan beberapa orang Kepala bidang (Kabid ), sementara Puskesmas Leuwidamar dihadiri langsung oleh kepala, pejabat tata usaha, dan dokter yang menangani pasien yang terkena patukan ular berbisa.
Hasil pendalaman dari acara audiensi dan/atau rapat dengar pendapat tersebut, Gapura Banten menilai bahwa persoalan tersebut layak untuk dibahas di tingkat DPRD Lebak karena persoalan bukan hanya seputar pasien terkena patukan ular berbisa kemudian meninggal, namun menjadi persoalan yang komprehensif berkaitan dengan pelayanan dan anggaran pengadaan Serum Anti Bisa Ular (SABU) di puskesmas-puskesmas se-Kabupaten Lebak.
Saat dimintai komentarnya selepas audiensi tentang pelayanan dan penanganan kasus warga yang terkena patukan ular yang dibahas dalam audiensi, Ade Irawan , pembina sekaligus pendiri Gapura Banten menyatakan bahwa diduga kuat adanya komunikasi yang mandek diantara dokter yang menangani dan kepala puskesmas Leuwidamar. Sehingga berakibat pada lambatnya penanganan pasien yang berdampak pada meninggalnya pasien tersebut.
“Saya mendesak Bupati Lebak untuk mencopot kepala puskesmas Leuwidamar karena dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Puskesmas. Selain itu, dalam waktu dekat ini kami akan melayangkan surat permohonan audiensi dengan DPRD Lebak” tutur Ade Irawan kepada para awak media di dinas kesehatan, Rabu, 5 Maret 2025.
Ketua umum LSM Gapura Banten juga berkomentar, bukan hanya puskesmas Leuwidamar yang harus dikoreksi, namun dinas kesehatan kabupaten Lebak pun harus diprotes dan dikoreksi.
“Sebagai bentuk protes dan koreksi yang membangun, pekan depan LSM Gapura Banten akan gelar aksi unjuk rasa di depan Dinas Kesehatan kabupaten Lebak dikarenakan dinas kesehatan kabupaten Lebak dianggap gagal dalam melakukan pembinaan tes Puskesmas” tambah Rijqi Fatahillah. (Red).