Posted in

Organisasi Pers PPWI DPC Lebak Silatuhrahmi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Sekaligus Pertanyakan Kepala Sekolah Dasar Pasirtangkil yang Kemarin Sempat Viral

LEBAK, ArtistikNews.com – Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DPC Kabupaten Lebak mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak untuk membahas polemik acara perpisahan sekolah dan kasus Kepala Sekolah SDN 1 Pasirtangkil yang viral di media sosial. Kunjungan berlangsung pada Senin (5/5/2025). dan Kepala Bidang Sekolah Dasar, Hadi Mulya, menerima langsung rombongan PPWI.

PPWI Pertanyakan Aturan Perpisahan Sekolah

Ketua PPWI Kabupaten Lebak, Abdul Kabir Albantani, datang bersama sekretaris dan satu anggota PPWI. Mereka menemukan banyak sekolah SD dan SMP memilih tidak mengadakan perpisahan karena menganggap kegiatan itu dilarang.

Abdul Kabir meminta penjelasan dari Dinas Pendidikan. Ia menegaskan bahwa PPWI ingin memastikan aturan yang berlaku dan memastikan sekolah tidak membebani wali murid bila tetap menggelar perpisahan.

PPWI Soroti Kasus SDN 1 Pasirtangkil

Abdul Kabir juga meminta klarifikasi terkait sanksi untuk Kepala Sekolah SDN 1 Pasirtangkil yang viral karena diduga meminta orang tua siswa mengganti meja dan kursi yang rusak.

“Kami ingin mengetahui sanksi yang diberikan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Kabid SD Jelaskan Kebingungan Aturan Perpisahan

Hadi Mulya menjelaskan bahwa sekolah bingung karena perbedaan kebijakan:

  • Kementerian: melarang perpisahan

  • Gubernur Jawa Barat: melarang

  • Gubernur Banten: memperbolehkan dengan syarat tidak membebani orang tua

Ia menambahkan bahwa banyak orang tua justru ingin perpisahan sebagai bentuk syukur atas kelulusan anak.

Dinas Pendidikan Beri Teguran kepada Kepala SDN 1 Pasirtangkil

Menanggapi kasus yang viral, Hadi menegaskan bahwa pihaknya sudah menegur dan memperingatkan kepala sekolah tersebut. Ia menyebut masalah berawal dari kesalahpahaman komunikasi lewat WhatsApp.

Hadi meminta kepala sekolah memakai surat resmi atau komunikasi tatap muka untuk menghindari salah tafsir.

Menurutnya, kepala sekolah itu akan kembali bertugas sebagai guru.

Penjelasan Soal Grup WhatsApp Sekolah

Hadi menjelaskan bahwa grup WhatsApp di sekolah seharusnya hanya melibatkan wali murid dan wali kelas dari tiap tingkatan. Grup itu berfungsi untuk memberi informasi tentang siswa sakit, rapat, dan pengumuman sekolah lainnya.

Ia menutup pertemuan dengan ajakan agar sekolah dan orang tua membangun komunikasi yang lebih sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page